Malem minggu gue ke taman. Sepi ternyata, dan gue sendirian lagi. Fanbo nyusul dan akhirnya gue ada temen. Kita memutuskan hijrah ke kelapa, tempatnya anak 09 yang jaraknya ± 20 meter. Bersilahturahmi lah berhubung masih lebaran, dan kelapa juga sepi. Lalu datanglah Kak Budi, terus maen poker sama Fanbo dan Babe. Berhubung gue ga bisa, jadi hanya menyaksikan saja.
Tidak lama kemudian, parkirlah sebuah motor yang tidak asing dan muncul suara aneh menyapa. Iyak, datanglah Tania sumber-suara-aneh itu bersama Goro. Mereka ditambah Goro melanjutkan maen poker. Tania dan gue makan bakso di samping mereka. Mungkin yang pernah ke kelapa tau letak Tania makan, disamping bangku panjang Babe.
Melihat kanan kiri, lumayan rame yang makan disana. Disebelah kanan ada ibu yang berwajah amat suram dan nampak ketus. Begitupun suami nya yang sedang makan bakso. Lagi asik ngobrol, lalu abang bakso ngocok ngocok botol saos samber yang belom kebuka tutupnya karena si ibu jutek ini minta saos.
Botol dikocok. Ke kanan, ke kiri, ke kanan, ke kiri. Dan lalu... DUAAAAAAR! Botol meledak tanpa sebab. Menyemburkan saos ke segala arah, juga muka si abang bakso. Gue mencari sumber ledakan, dan ternyata tepat di belakang gue. Melihat wajah abangnya yang penuh saos, gue masih bingung apa yang sebenernya kejadian. Dan wajah abangnya penuh dengan saos merah, seperti make masker tomat.
Babe, Tania, Fanbo, Goro, Ka Budi, dan semua yang lagi makan kena cipratan saos. Anehnya, gue yang tepat di depan abangnya dan lagi make sweater putih sama sekali ngga kena, ecek ecek. Turut berduka cita atas kecelakaan botol saos di kelapa, andai ada kamera di malam itu...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment